PDM Kota Medan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Medan
.: Home > Berita > PDM KOTA MEDAN BICARA SEKULER DALAM PENGAJIAN KHUSUS

Homepage

PDM KOTA MEDAN BICARA SEKULER DALAM PENGAJIAN KHUSUS

Selasa, 02-05-2017
Dibaca: 1043

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MEDAN. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Ahad (30/4) melaksanakan Pengajian Khusus Pimpinan Tingkat Daerah di Aula Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jalan Denai No.117 Medan.

 

Acara yang dihadiri seluruh unsur pimpinan PDM Kota Medan, Majelis dan Lembaga, Ortom serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah sekota Medan menampilan tiga orang narasumber diantaranya, Prof.Dr.H.Hasyimsah Nasution, MA, Ketua PWM Sumatera Utara, Dr.Ir.H.Masri Sitanggang, MP, Ketua Gerakan Islam Penjaga NKRI Sumatera Utara, dan Dr.H. Azhari Akmal Tarigan, MA, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.

 

Ketua PDM Kota Medan, Drs. Anwar Sembiring, M.Pd dalam kata pengantarnya mengatakan, bahwa PDM Kota Medan tidak akan berhenti melakukan aktifitas khususnya kajian-kajian ke-Islaman apakah itu gerakan shalat Subuh berjamaah, kemudian pengajian pimpinan daerah, serta kajian-kajian ke-Islaman lainnya yang berkembang di masyarakat.

 

“Thema kita hari ini adalah Sekularisme. Kita adalah sesungguhnya tidak asing dengan kata-kata sekularisme. Jangan-jangan sesungguhnya sekularisme itu ada pada diri kita dan telah menggurita tanpa kita sadari, tanpa kita memiliki sesuatu pemahaman yang jelas dan betul tentang sekularisme ini. Sehingga kadangkala kita asyik melakukan aktifitas dengan sekularisme itu" tegasnya pula. 

 

Ketua PWM Sumatera Utara, Prof.Dr.H.Hasyimsah Nasution, MA dalam kata-kata bimbingan dan pengarahannya menegaskan, bahwa pengajian ini adalah perintah atau amanah AD dan ART Muhammadiyah. Oleh sebab itu semua warga Muhammadiyah kalau ada pengajian wajib menghadirinya.

 

Dari ketiga narasumber, Masri Sitanggang lebih banyak berbicara tentang Pertarungan Ideologi di Indonesia seperti Islam, Pancasila dan Sekularisme. Azhari Akmal Tarigan, berbicara tentang Islam, Sekularisme Dahulu, Kini dan Sekarang. Sementara itu, Hasyimsah Nasution yang berbicara tentang Sekularisme dalam Perspektif Islam, secara tegas mengatakan, munculnya dan berkembangnya sekularisme di Indonesia karena kekuasaan yang masuk ke wilayah-wilayah agama.

 

“Sekularisme itu sudah menjadi realitas karena itu secara budaya tidak akan bisa dihapus. Yang bisa dilakukan adalah menguranginya sehingga dampaknya menjadi kecil ” ujarnya. 

 

“Sekularisme itu adalah waktu dan yang dimaksudkan waktu ini adalah dunia. Karena itu selain dari dunia dianggap tidak ada karena sudah menjadi faham. Kalau sekularisme bisa saja selain dunia masih ada tetapi dengan menyebut istilah itu maka ada penonjolan pada hal-hal yang bersifat duniawi.”

 

“Sekularisme beranggapan bahwa, kehidupan duniawi ini adalah mutlak dan berakhir. Tiada lagi kehidupan sesudahnya, yang biasanya oleh agama disebut Hari Kemudian (The Day After), Hari Kebangkitan dan sebagainya. Sekularisme adalah faham yang tertutup, suatu sistem ideologi tersendiri yang lepas dari agama. Inti sekularisme adalah penolakan adanya kehidupan lain di luar kehidupan duniawi ini.”

 

Hasyim menegaskan bahwa, ia secara pribadi menolak itu, bahkan Muhammadiyah juga menolak karena ada penonjolan dunia. Islam itu tidak menonjolkan dunia tetapi menonjolkan akhirat. Kepada warga Muhammadiyah ia mengingatkan untuk tidak sempit pemahamannya tentang sekulerisasi.

 

Acara diakhiri dengan pemberian Sertifikat Penghargaan kepada ketiga narasumber yang diserahkan langsung oleh Ketua PDM Kota Medan, Anwar Sembiring didampingi oleh Wakil Ketua, Drs. Adrika, S.Pd.I. (RIFIAN)

 

 

 

 

 

 


Tags: mpi - medan kota
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website