KELAS MADRASAH ANTI KORUPSI PEMUDA MUHAMMADIYAH SUMUT
Dibaca: 597
MEDAN. “Apa yang kita lakukan harus berasal dari keyakinan dan ketauhidan. Oleh sebab itu, untuk melawan korupsi diharapkan harus dimulai dari diri sendiri. Karena itu merupakan pangkal melawan korupsi. Setelah itu, kita sebagai Pemuda Muhammadiyah, bersama-sama melawan korupsi dengan jiwa dan raga.” Demikian ajakan AR. Syahputra Batubara, Direktur Madrasah Anti Korupsi dalam perkuliahan perdana kelas Madrasah Anti Korupsi Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara, Sabtu (30/7) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut.
Turut menyampaikan ceramah, Emerson Yuntho, Kordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesian Corruption Watch (ICW) dimana dalam ceramahnya menyatakan, “Komitmen dari Partai Politik untuk memberantas korupsi hrus tegas dan kuat. Ini yang terrjadi justeru sebaliknya, mereka lebih sering merubah Undang-undang KPK yang justeru melemahkan KPK, daripada menguatkannya.
Menurutnya, kunci keberhasilan melawan korupsi tergantung dari political will (kemauan politik) seorang pemimpin untuk menghentikan korupsi. "Hanya di Indonesia koruptor bahagia. Sudah menjadi terpidana sekalipun, tapi masih bisa menjadi anggota dewan," katanya.
Kalau di Arab misalnya, para koruptor tangannya dipotong. "Kalau di Indonesia masa tahanannya yang dipotong. Itu menunjukkan kalau pemimpin kita tidak maksimal menjalankan political will, terangnya.
Sebelumnya,Ketua Umum Pimpinan Pemuda Muhammadiyah M.Basir Hasibuan, mengatakan esensi dibentuknya kelas Madrasah Anti Korupsi adalah untuk menumbuhkan kesadaran para kader Muhammadiyah untuk menyuarakan kampanye anti korupsi. Ia juga berharap setelah selesainya kegiatan yang diadakan seminggu sekali ini dari 30 Juli - 10 September, kader Muhammadiyah dari berbagai daerah, yang mengikuti kegiatan ini bisa membentuk lembaga anti korupsi di tempat asalnya. (RIFIAN K)
Tags:
Arsip Berita