PDM Kota Medan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Medan
.: Home > Berita > Muhammadiyah Kota Medan “Kutuk” Tindakan Kekerasan TNI AU di Sari Rejo

Homepage

Muhammadiyah Kota Medan “Kutuk” Tindakan Kekerasan TNI AU di Sari Rejo

Senin, 22-08-2016
Dibaca: 757

Medan-Sumut 24.   Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Medan , mengutuk keras tindakan kekerasan dilakukan puluhan personel TNI AU Lanud Soewondo terhadap warga masyarakat, pengurus Masjid Al Hasanah dan Masjid Silahturrahim di Kelurahan Sari Rejo Medan. Tindakan itu dinilai tak bermoral dan sebagai bentuk penistaan terhadap rumah ibadah.

 

Demikian disampaikan Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Rafdinal S.Sos, MAP didampingi Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PD Muhammadiyah kota Medan Isa Anshari SF, Dedi Irsan SH, MH dan Taufik Abdillah S.KomI, M.KomI, dalam siaran persnya Jumat (19/8 di Medan.

 

Dikatakannya, sikap arogan TNI AU telah sewenang-wenang melakukan tindakan kekerasan kepada warga. Banyak yang jadi korban. Mulai dari ibu-ibu sampai anak di bawah umur. TNI bahkan telah secara membabibuta mengejar dan memukuli warga. Tindakan TNI AU selaku aparat negara dianggap sangat tidak manusiawi.

 

“Berdasarkan informasi didukung bukti rekaman kamera pengintai close circuit television (CCTV) yang ada di kedua masjid itu, sejumlah personel TNI AU telah melakukan kekerasan terhadap pengurus masjid. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat nazir Masjid Al Hasanah dibawa paksa dengan kerah baju bagian belakang ditarik seorang personel TNI AU. Dalam rekaman tampak oknum TNI AU tampak membawa paksa Parno, nazir Masjid Al Hasanah,” ungkap Rafdinal yang juga Koordinator Bidang LKHP PD Muhammadiyah Kota Medan. Disebutkannya, tidak hanya itu perlakuan mereka, dua personel TNI AU juga terlihat menarik paksa seorang pemuda dari masjid, kemudian memukuli dan menendangnya hingga kembali masuk kembali ke Masjid Al Hasanah.

 

“Bahkan, dua personel TNI AU juga merusak kotak infak masjid, sementara seorang lainnya terlihat mengumpulkan benda di jalan sekitar kotak infak itu dengan kakinya. Kemudian terpantau mengambil sesuatu dan tangannya mengarah ke kantung samping celananya.” tambahnya.

 

Selain itu tidakan tak bermoral lainnya, terkait dua orang jurnalis turut menjadi korban juga mengalami luka-luka Array dari Harian Tribun Medan dan Andry Syafrin (MNCTV) yang dipukuli oknum tentara dengan menggunakan kayu, pentungan, tombak, dan laras panjang. Lima warga kritis dirawat di RS Mitra Sejati dan empat warga lainnya yang terkena peluru karet dirawat di RS Fajar.

 

“Bahkank Kita mendapatkan informasi kalau TNI AU sampai melakukan sweeping ke rumah warga dan bahkan sampai ke Masjid. Ini kan sudah tidak benar dan berlebihan. Harus ada evaluasi menyeluruh,” tandas Rafdinal. Maka Muhammadiyah Kota Medan menilai, para personel TNI AU itu harus ditindak.

 

Pihaknya meminta agar Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Mencopot Jabatan komandan Lanud Soewondo dan menindak personel TNI AU yang melakukan tindakan represif itu.

 

Kemudian meminta agar Panglima TNI untuk melakukan evaluasi terhadap aksi arogan jajarannya itu. “Karena perlakuan TNI AU dianggap tidak bermoral dan sangat tidak manusiawi,” ketus Isa Anshari SF.

 

Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Medan , mengutuk keras tindakan kekerasan dilakukan puluhan personel TNI AU Lanud Soewondo terhadap warga masyarakat, pengurus Masjid Al Hasanah dan Masjid Silahturrahim di Kelurahan Sari Rejo Medan. Tindakan itu dinilai tak bermoral dan sebagai bentuk penistaan terhadap rumah ibadah.

 

Demikian disampaikan Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Rafdinal S.Sos, MAP didampingi Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PD Muhammadiyah kota Medan Isa Anshari SF, Dedi Irsan SH, MH dan Taufik Abdillah S.KomI, M.KomI, dalam siaran persnya Jumat (19/8 di Medan.

 

Dikatakannya, sikap arogan TNI AU telah sewenang-wenang melakukan tindakan kekerasan kepada warga. Banyak yang jadi korban. Mulai dari ibu-ibu sampai anak di bawah umur. TNI bahkan telah secara membabibuta mengejar dan memukuli warga. Tindakan TNI AU selaku aparat negara dianggap sangat tidak manusiawi.

 

“Berdasarkan informasi didukung bukti rekaman kamera pengintai close circuit television (CCTV) yang ada di kedua masjid itu, sejumlah personel TNI AU telah melakukan kekerasan terhadap pengurus masjid. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat nazir Masjid Al Hasanah dibawa paksa dengan kerah baju bagian belakang ditarik seorang personel TNI AU. Dalam rekaman tampak oknum TNI AU tampak membawa paksa Parno, nazir Masjid Al Hasanah,” ungkap Rafdinal yang juga Koordinator Bidang LKHP PD Muhammadiyah Kota Medan.

 

Disebutkannya, tidak hanya itu perlakuan mereka, dua personel TNI AU juga terlihat menarik paksa seorang pemuda dari masjid, kemudian memukuli dan menendangnya hingga kembali masuk kembali ke Masjid Al Hasanah.

 

“Bahkan, dua personel TNI AU juga merusak kotak infak masjid, sementara seorang lainnya terlihat mengumpulkan benda di jalan sekitar kotak infak itu dengan kakinya. Kemudian terpantau mengambil sesuatu dan tangannya mengarah ke kantung samping celananya.” tambahnya.

Selain itu tidakan tak bermoral lainnya, terkait dua orang jurnalis turut menjadi korban juga mengalami luka-luka Array dari Harian Tribun Medan dan Andry Syafrin (MNCTV) yang dipukuli oknum tentara dengan menggunakan kayu, pentungan, tombak, dan laras panjang. Lima warga kritis dirawat di RS Mitra Sejati dan empat warga lainnya yang terkena peluru karet dirawat di RS Fajar.

 

“Bahkan Kita mendapatkan informasi kalau TNI AU sampai melakukan sweeping ke rumah warga dan bahkan sampai ke Masjid. Ini kan sudah tidak benar dan berlebihan. Harus ada evaluasi menyeluruh,” tandas Rafdinal. Maka Muhammadiyah Kota Medan menilai, para personel TNI AU itu harus ditindak.

 

Pihaknya meminta agar Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Mencopot Jabatan komandan Lanud Soewondo dan menindak personel TNI AU yang melakukan tindakan represif itu.

 

Kemudian meminta agar Panglima TNI untuk melakukan evaluasi terhadap aksi arogan jajarannya itu. “Karena perlakuan TNI AU dianggap tidak bermoral dan sangat tidak manusiawi,” ketus Isa Anshari SF.(W04) - rifian k


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website