PENGAJIAN PERDANA DAN TA’RUF MAJELIS & LEMBAGA PDM KOTA MEDAN
Dibaca: 931
MEDAN. “Muhammadiyah itu dimulai dengan pengajian, kalau di Ranting tidak ada pengajian, maka Muhammadiyah tidak ada disitu.” Demikian ungkapan Anwar Sembirig Ketua PDM Medan dalam pengantar kata acara Pengajian Perdana dan Ta’ruf Majelis dan Lembaga PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Medan, ahad (23/10) di Masjid Taqwa, Jalan Demak PCM Medan Kota.
Ia juga mengingatkan, “Sudah saatnya kita bergandengan tangan bersatu bukan hanya sesama warga Muhammadiyah tetapi juga dengan umat Islam yang lain jika tidak maka Islam di Indonesia akan hancur seperti di Spanyol. Dan sudah saatnya kita menjadikan masjid-masjid kita yang ada di seluruh kota Medan ini menjadi pusat berbagai kegiatan dakwah sehingga bisa mewarnai warga di sekitarnya,” imbuhnya mengakhiri kata pengantarnya.
Prof DR Nawir Yuslem, MA sebagai penceramah dalam pengajian perdana mengingatkan, bahwa Islam itu mudah dan lapang namun dalam ibadah ada yang harus dipatuhi dalam pelaksanaannya. Ia juga mengingatkan, ‘Upaya untuk memecah Islam senantiasa akan terjadi padahal bila di suatu negara Islam sebagai mayoritas maka minoritas akan terlindungi. Untuk itulah kepada kita dituntut hijrah tetapi tidak dituntut hijrah seperti Rasulullah melainkan meninggalkan larangan Allah kepada hal-hal yang diwajibkan. Kita harus bertekad untuk mau berubah dari sesuatu yang dilarang kepada yang diridoi Allah dan melakukan sesuatu dengan sepenuh hati.”
Di akhir ceramahnya Nawir Yuslem menegaskan, “Orang muslim adalah orang yang bisa menggaransikan dirinya untuk orang lain melalui tangan dan lidahnya. Acara yang dihadiri seluruh warga Muhammadiyah sekota Medan ini, diawali dengan Ta’ruf 12 Majelis dan 7 Lembaga yang dibentuk PDM Kota Medan Periode 2015-2020. Mereka-mereka inilah nantinya diharapkan menjalankan program selama satu periode dan mampu membawa perubahan yang lebih baik khususnya bagi Muhammadiyah di Kota Medan. (rifian)
Tags:
Kategori:
Arsip Berita
