PDM Kota Medan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Medan
.: Home > Berita > MILAD KE-107 DAN TA'RUF PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SEKOTA MEDAN

Homepage

MILAD KE-107 DAN TA'RUF PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SEKOTA MEDAN

Rabu, 21-12-2016
Dibaca: 1054

 

 

 

 

 

MEDAN. “Seorang tokoh Islam, tokoh kebangsaan itu bisa menjadi teladan bagi orang lain bukan karena hanya pembicaraannya saja tetapi, karena keteladanannya yang dilihat langsung dalam hubungan hablum minallah,tahajjud, shalat berjamaah di masjid, dan hablum minannas menghormati tamu dan seterusnya.”

 

Demikian pidato ketua PP Muhammadiyah, Dr. HM. Busyro Muqoddas, SH., M.Hum dalam acara resepsi Milad ke-107 Muhammadiyah sekaligus Ta’ruf Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) sekota Medan, Ahad (18/12) di Gedung Serbaguna UNIMED (Universitas Negeri Medan).

 

“Kemudian apakah tokoh-tokoh Muhammadiyah itu memiliki cara kerja yang sedikit bicara tetapi banyak amaliah konkretnya ? Jawabannya, lihatlah amal usaha Muhammadiyah. Siapapun mau bertanya tentang Muhammadiyah, lihatlah bukti-bukti amaliah orang-orang Muhammadiyah, namun kita harus merendah diri. Muhammadiyah itu besar karena dibiayai oleh dirinya sendiri, oleh keluarganya sendiri karena ada hadits yang mengatakan, tangan yang di atas memberi lebih terhormat dari tangan yang dibawah menerima apalagi meminta-minta, apalagi mencari-cari buat proposal tetapi tidak ada hasilnya, buat proposal sudah disumbang tetapi hasilnya tidak sesuai dengan uang yang sudah diberikan, buat proposal palsu dan sebagainya, itu di tempat lain banyak, Muhammadiyah tidak seperti itu,” lanjutnya lagi.

 

Busyro juga menyebutkan, “Dengan Muhammadiyah yang semakin besar itu akan dikaitkan dengan dua hal secara internal dan secara eksternal , dengan bahasa lain bagaimana Muhammadiyah mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar kedalam tubuh Muhammadiyah sendiri sekaligus mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar keluar Muhammadiyah,”

 

“Dakwah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah itu harus sesuai dengan kalimat tauhid, Laa ila ha illallah, Asyhadu anna Muhammadarrasulullah artinya, didalam melaksanakan gerakannya harus sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits. Kalau sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits jangan takut dituduh Wahabi. Ada tokoh lain yang mengatakan semua teroris di Indonesia adalah Wahabi. Kita tidak perlu kecil hati karena, Muhammadiyah bukan gerakan Wahabi,” tegas Busyro Muqoddas.

 

Resepsi Milad yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah sekota Medan ini, diawali pada pagi harinya dengan pawai ta’ruf ratusan pelajar sekolah Muhammadiyah sekota Medan diiringi dengan 13 drum band mulai start dari depan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Jalan Mandala by Pass menuju Gedung Serbaguna UNIMED Medan. Sementara itu di lantai dasar gedung Serbaguna UNIMED, Majelis Pelayanan Kesehatan Umum PDM Medan bekerjasama dengan PMI melaksanakan pemeriksaan gratis serta donor darah.

 

Satu persatu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)  sekota Medan dari 31 PCM dita’rufkan ke atas panggung secara bergantian sehingga membuat suasana acara begitu meriah.

 

Ketua PDM Kota Medan, Drs.Anwar Sembiring, M.Pd dalam pidato pengantar Milad berpesan bahwa,  “Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, tajdid dan gerakan dakwah merupakan ciri atau kepribadian yang harus melekat pada diri anggota Muhammadiyah itu sendiri dan tidak akan berhenti mengembangkan dan memberdayakan ummat untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenarnya. Mari kita merenung sejenak bahwa, thema Milad kali ini, “Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan,” ini artinya yang perlu kita bangun saat ini adalah pertama, budaya disiplin karena hal ini sangat menentukan kesuksesan dan kemajuan kita di tengah-tengah masyarakat. Karena membangun budaya disiplin di kalangan kita masih sangat rendah.

 

Kedua, berkompetisi dengan organisasi lain dalam aktifitas sehari-hari kita bangun kejujuran dari diri kita, dari rumah tangga kita, dari organisasi kita dari tingkat ranting hingga pimpinan pusat. Karena, kejujuran merupakan karakter Nabi Muhammad SAW. Kalau kedua karakter ini bisa dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, insya Allah hal-hal negatif dalam masyarakat kita akan punah lambat laun contohnya, budaya korupsi, dan budaya tidak transparan,” tegas Anwar Sembiring.

 

Lebih lanjut Anwar Sembiring mengingatkan bahwa, “Muhammadiyah dititipkan oleh KH Ahmad Dahlan kepada kita merupakan sebuah amanah mau tidak mau Muhammadiyah harus kita amankan bagaimana Muhammadiyah bisa berjalan pada relnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunnah. Manakala ini tidak tidak kita miliki kembali, tidak kita jadikan Al Qur’an sebagai sebuah landasan dalam beraktivitas maka tunggulah kehancurannya. Oleh karena itu mari kita jauhkan perbedaan yang tidak membawa kerahmatan dan perbedaan yang akan membawa kehancuran.”

 

Sementara itu Walikota Medan yang diwakili Wakil Walikota, Ir. Akhyar Nasution M.Si dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa pemerintah kota Medan selalu membuka tangan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Muhammadiyah karena ia yakin apa yang Muhammadiyah rancang sebagai program kerja selaras dengan program pembangunan kota Medan yang dipersiapkan pemerintah kota Medan dan jajarannya untuk seluruh masyarakat kota Medan. Karenanya Walikota mengajak kita semua untuk secara kolektif penuh dengan sinergisitas dan bekerjasama untuk membangun kota yang kita cintai bersama ini sebab, pemerintah kota Medan sangat perlu dukungan dari setiap elemen masyarakat salah satunya Muhammadiyah Kota Medan.”

 

Tampak hadir dalam resepsi ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut, Prof.Dr.H.Hasyimsah Nasution, MA, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumut, Drs. Agusani, MAP, dan beberapa tokoh partai politik serta mewakil instansi pemerintah. Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah perlombaan pidato dan MTQ pelajar Muhammadiyah sekota Medan yang telah dilaksanakan di gedung Madrasah Aliyah Muhammadiyah 01 beberapa waktu lalu. (rifian)

 

 


Tags: mpi-medankota
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website